Pola hidup masyarakat saat ini tidak memandang
status sosial. Jika pada jaman dahulu, seseorang yang memiliki banyak uang
mampu membeli apapun dan bergaya hidup mewah, sedangkan seseorang yang memiliki
keadaan ekonomi yang biasa saja atau memiliki status ekonomi yang rendah maka
akan sulit bagi mereka untuk mengikuti gaya hidup orang kaya.
Namun saat ini banyak sekali terjadi suatu
kebalikan. Orang yang kaya atau menengah ke atas bergaya hidup biasa, sedangkan
orang yang memiliki status ekonomi biasa atau menengah ke bawah terkadang mampu
bergaya mewah. Berbagai macam dilakukan agar dapat tampil modis sehingga
terlihat di antara teman atau kolega bahwa mereka berkecukupan.
Jaman yang semakin modern membuat seseorang
mengikuti perkembangan jaman. Tren yang paling sering diikuti oleh remaja
maupun orang dewasa adalah fashion. Para wanita selalu mengikuti perkembangan
fashion. Banyak sekali kebutuhan dan aksesoris wanita yang sering kali
berubah-ubah modelnya seiring dengan bergantinya musim.
Hal serupa juga dapat terjadi pada pria. Pria lebih
menyukai menghabiskan uang untuk telepon genggam, laptop atau segala alat
komunikasi lainnya serta berbagai macam video game yang canggih. Pria juga
lebih menyukai membeli berbagai macam kendaraaan yang terbaru seperti sepeda
sport atau mobil yang dimodifikasi sehingga terlihat lebih keren.
Fasilitas yang tersedia semakin banyak dan juga
semakin canggih teknologi membuat seseorang memiliki banyak pilihan untuk
berbelanja. Gaya hidup yang serba ada menimbulkan rasa ingin untuk memiliki
bagi setiap individu. Pastinya semua orang ingin mengikuti perkembangan jaman
dan tidak ragu dalam membeli sesuatu.
Namun ada baiknya jika kita menerapkan gaya hidup
hemat sejak dini. Jika sejak kecil kita dibiasakan untuk hidup berhemat dan
tidak terlalu mengikuti segala perkembangan yang sedang tren setiap musimnya
maka kita dapat memanfaatkan uang kita untuk menabung demi masa depan.
Hidup hemat pasti memiliki banyak keuntungan yang
bisa kita dapatkan nantinya. Mungkin hasilnya tidak dapat kita rasakan saat
ini, namun secara perlahan dengan menabung secara tekun maka hasil yang kita
dapat akan semakin banyak. Menanamkan untuk hidup hemat juga baik bagi kita
untuk tidak membuang-buang uang untuk membeli hal yang tidak mendesak untuk
dipenuhi, misalnya kebutuhan untuk berbelanja pakaian sesuai tren mode, membeli
makanan karena mengikuti tren untuk kuliner.
Pepatah mengatakan bahwa “Hemat Pangkal Kaya”.
Pepatah tersebut benar, dimana kita berusaha untuk menabung sedikit demi
sedikit, maka lama kelamaan akan menjadi banyak. Hal yang tersulit saat ini adalah mengabaikan
godaan-godaan untuk membeli barang yang tidak dibutuhkan, namun kita harus
memiliki kemauan yang kuat untuk menabung, sehingga hasil yang anda peroleh
juga utuh.
|
Hemat |
Kebiasaan gemar menabung akan melekat hingga kita
dewasa, semakin rajin menabung, maka segala keinginan anda untuk masa depan
anda dapat tercapai melalui uang yang anda tabung. Anda harus mengingat jika
anda berhasil mengumpulkan banyak uang, ada baiknya jika anda tetap menabung
dan membelanjakan uang tersebut sesuai dengan porsinya, sehingga anda memiliki
uang cadangan jika suatu saat nanti membutuhkannya.
Jika anda memiliki hobi berbelanja, maka anda dapat
memulai gaya hidup hemat dari hal kecil. Misalnya biasanya anda pergi ke mall
sebulan 4x dan pergi ke kafe setiap hari sabtu dan minggu, anda bisa
menguranginya menjadi 2x sebulan atau bisa dengan mengurangi belanja segala
kebutuhan yang tidak terlalu mendesak.
Anda bisa membuat daftar tiap bulan kebutuhan mana
saja yang diperlukan dan berikan uang untuk pegangan untuk berjaga-jaga jika
anda membutuhkan uang tersebut. Umpamakan diri anda memiliki uang yang sedikit
untuk bertahan hidup bisa menjadi salah satu cara untuk membiasakan hidup
hemat.
Banyak contoh orang yang sukses dari gemar menabung
sejak kecil. Jika anda kuliah atau bekerja sambil menabung, walau jumlahnya
sedikit maka anda bisa mendapatkan uang yang cukup untuk membiayai kuliah atau
sekedar mengontrak rumah. Memulai hidup hemat tidaklah sulit dan tidak ada kata
terlambat untuk memulainya.